CHAPTER 2
Seoul – Incheon International Airport
Bandara ICN didesaki oleh ribuan orang. Hari ini berbeda dari biasanya. Bukan karena banyaknya orang yang akan berangkat memakai pesawat. Bahkan orang-orang disini didominasi oleh para remaja yang seharusnya sedang beristirahat di rumah, karena hari ini memang hari libur. Tapi tak mungkin mereka melewatkan begitu saja kesempatan untuk melihat idola secara langsung. Ya, mereka sedang menunggu artis besar Cho Kyuhyun atau yang lebih akrab dipanggil Kuixian.
“Mohon untuk adek-adek beri jalan ne. Kalau tidak Kuixian tak bisa lewat.” Seorang staff dari Kuixian mencoba menghalau para fans agar tak terlalu berdesakan dan memberi jalan untuk Cho Kuixian lewat. Kenapa tidak memakai Pintu VIP saja? Oh Kuixian bilang dia tak ingin mengecewakan para fansnya yang sudah menunggu lama. Artis yang baik bukan? Ya, mungkin.
Beberapa menit setelah penghalauan itu teriakan di bandara semakin membahana. Ya, Kuixian keluar dengan pesonanya yang tak bisa di tolak oleh siapapun.
“HUAAAAA” Seorang gadis remaja berteriak histeris ketika melihat sang idol yang ditunggu-tunggu telah datang.
“Kuixian Oppa!”
“Look at me oppa”
“Oppa Saranghae!”
Begitulah suara yang terdengar di pintu tepat Cho Kuixian keluar. Terlihat mengerikan ketika para remaja itu sudah berteriak. Namun Kuixian sudah terbiasa. Akhirnya Kuixian pun bisa keluar dari gerumbunan Fans nya. Baru saja ia ingin masuk mobil,tiba-tiba ia berhenti ketika melihat seorang anak kecil sedang meringkuk didekat pintu keluar VIP. Kuixian yang memang tidak tegaan melihat anak kecil seperti itu mencoba menghampirinya.
“Hey, sedang apa disini?” Kuixian mencoba menyapa anak kecil tadi.
“Hiks. Papa” Anak itu menjawab dengan isakannya. Kuixian terlihat mengerutkan dahi. Sepertinya dia kehilangan papanya pikir Kuixian.
“Apa kau terpisah dengan papa mu?” Kuixian mencoba bertanya. Anak itu mengangguk masih dengan terisak. Kuixian iba. Apalagi wajah anak ini mengingatkan dia dengan seseorang yang sangat berarti dihidupnya.
“Baiklah, ahjussi akan mengantarmu ke operator agar bisa diumumkan oleh pihak bandara dan siapa yang merasa kehilangan anak. Cha, ikut ahjussi ne?” Anak itu mengangguk. Kuixian langsung menggendongnya. Ada rasa yang sangat hangat ketika Kuixian menggendong anak itu. Entahlah diapun bingung kenapa disaat menggendong anak ini berbeda dibanding dia menggendong anak-anak yang lain.
Setelah beberapa meter, akhirnya Kuixian sampai mengantar anak itu di depan operator. Ia pun pamit dan berdoa agar anak itu bisa ditemukan dengan papanya.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.